PSIM Risih Harus Berbagi Lapangan

JOGJA- Pemandangan kurang sedap terlihat dalam sesi latihan PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida kemarin (24/5). Mendapatkan jadwal latihan pukul 14.30 WIB, para penggawa Laskar Mataram justru terancam batal latihan. Sebab, di waktu bersamaan tim sepakbola Program Atlet Berbakat (PAB) yang merupakan proyek dari pengelola sah Stadion Mandala Krida, Badan Pemuda dan Olahraga (BPO) juga berlatih di tempat yang sama.

Beruntung, Nova Zaenal dkk masih bisa berlatih. Meskipun hanya menggunakan setengah lapangan bagian selatan. Padahal, rencananya latihan kemarin akan dijadikan simulasi pertandingan menghadapi PSGL Gayo Lues yang akan mentas di tempat yang sama Senin (28/5). ’’Jelas, kejadian ini mengganggu program saya,’’ujar pelatih PSIM Hanafing kemarin.

Kejadian ini memaksa Hanafing untuk merubah program latihan ke conditioning game. Jelas, menurutnya ini perseden buruk mengingat laga kandang menghadapi PSGL tinggal tiga hari dari sekarang. Jika memang kejadian ini erat kaitannya dengan tunggakan sewa stadion kepada pihak BPO maka Hanafing berharap manajemen segera menyelesaikannya. ’’ Meskipun katanya PSGL ada kemungkinan nggak datang, tetap saja kami harus bersiap. Apalagi laga ini akan menentukan sukses tidaknya kami ke babak delapan besar,” ungkapnya.

Mendengar kabar PSIM sempat tak bisa menggunakan Mandala untuk latihan kemarin, Manajer Sarana dan Prasarana PSIM Djarot Sri Kastawa kaget. Sebab, sebelumnya BPO belum memberikan pemberitahuan apapun terkait dipakainya Mandala Krida oleh tim PAB.

’’Setiap Senin, Selasa, dan Kamis, kami tahu kalau Mandala dipakai Tim Popwil DIJ untuk untuk berlatih makanya di tiga hari tersebut kami sering menggeser latihan ke 14.30. Tapi pas pukul 14.30 Mandala dipakai PAB saya kaget, soalnya BPO belum memberikan kabar apapun,’’ ujarnya.

Direktur Teknis PSIM Dwi Irianto meyakini batalnya PSIM menggunakan seluruh lapangan saat latihan kemarin tak berkaitan dengan tunggakan sewa stadion. Sebab, PAB memang proyek dari BPO yang pasti sudah memiliki jadwal latihan.

Namun, tunggakan sewa stadion sedikit banyak memiliki pengaruh. Sebab jika saja biaya sewa Mandala Krida sudah dibayar, PSIM bisa melakukan komplain. “Ya sekarang uang sewa stadion saja belum dibayar bagaimana kami mau komplain. Intinya ya pasrah saja karena PAB kan memang agenda BPO,” ucapnya.

Peristiwa ini juga menjadi perseden buruk untuk PSIM yang sebelumnya optimistis bakal menjadi tuan rumah delapan besar. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana bisa menjadi tuan rumah jika manajemen saja belum dapat menyelesaikan beberapa tunggakan. ’’Ya, kalau jadi tuan rumah kan biayanya nggak sedikit juga, jadi kalau beberapa tunggakan saja belum terselesaikan sebaiknya manajemen mempertimbangkan niat untuk menjadi tuan rumah,” tambahnya.

Kepala BPO Teguh Rahardjo mengaku belum mendapat laporan terkait bentroknya jadwal latihan PSIM dan PAB. Setelah mendapat laporan, Teguh berjanji pihaknya akan segera melakukan sinkronisasi jadwal latihan PAB dengan PSIM. (nes/din)

Related Posts by Categories



Comments :

0 komentar to “PSIM Risih Harus Berbagi Lapangan”

Posting Komentar