PSSI, Apa Kabarmu ?

Ditulis oleh Era Baru

Hari ini Kamis, 19 April 2012 bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang ke 82.

Didirikan 19 April 1930 silam dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ir. Soeratin Sosrosoegondo didaulat sebagai Ketua Umum PSSI pertama.

Data Wikipedia menyebutkan, organisasi yang lahir pada masa penjajahan Belanda itu awalnya bermaksud sebagai upaya politik untuk menentang penjajahan.

Keberadaan PSSI dimaksudkan sebagai wadah menanamkan bibit nasionalisme kepada pemuda-pemuda Indonesia. Insinyur sipil itu Soeratin Sosrosoegondo, menjadi deklarator pertama lahirnya PSSI.

Soeratin dalam mendirikan PSSI hanya berpandangan bahwa sepak bola sebagai tempat nasionalisme dikalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.

PSSI dari masa ke masa telah berganti dengan puluhan pucuk pimpinan. Saat-saat memasuki pucuk pimpinan ke 13 yang dipimpin Nurdin Halid sejak 2003-2011 kekisruhan mendera didalam tubuh PSSI. Ini setelah Nurdin Halid menolak mundur setelah dia dipenjara atas kasus korupsi minyak goreng.

Liga Primer Indonesia yang dibidangi oleh 17 Klub Sepak Bola Indonesia dideklarasikan di Semarang, Jawa Tengah pada 2010. PSSI yang dibawah pimpinan Nurdin Halid menolak keberadaan LPI. PSSI menyatakan LPI merupakan kompetisi ilegal.

Ketangguhan PSSI kembali diuji. Kekisruhan ditubuh PSSI semakin menjadi-jadi. Perang statement yang dilontarkan Nurdin Halid terus memuncak. Sikap itu ditanggapi sejumlah pihak yang menolak kepemimpinan PSSI Nurdin Halid.

Komite Sepak Bola Dunia FIFA akhirnya turun tangan untuk mengatasi polemik sepak bola Indonesia. FIFA menunjuk Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI. Kisruh kembali terjadi, Kongres PSSI gagal digelar 20 Mei 2011 di Jakarta. Pada Kongres Luar Biasa 9 Juli 2011 di Solo, Djohar Arifin Husin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.

Tidak selesai disitu masa kepemimpinan Djohar Arifin Husin, kembali terjadi kekisruhan. Pembentukan Indonesia Premier League dinilai banyak masalah. Ini dikarenakan aturan-aturan yang ditetapkan oleh PSSI. 12 klub sepak bola atau kelompok 14 memprotes aturan PSSI. Ini dikarenakan kompetisi berjumlah 24 klub dan 6 klub diantaranya langsung menjadi klub IPL.

Kongres PSSI tandingan kembali terlaksanakan. La Nyalla Mattalitti yang sebelumnya menjabat Komite eksekutif PSSI, terpilih sebagai Ketua PSSI versi KPSI. La Nyalla menilai PSSI yang dipimpin oleh Djohar tidak bermaksud memajukan sepak bola nasional. Djohar dianggap berdosa dengan memasukkan klub bukan PSSI ke liga profesional.

Meski demikian, La Nyalla mengakui bahwa dengan ulang tahun PSSI yang jatuh pada hari ini, semestinya dianggap sebagai momentum untuk kembali mengangkat sepak bola Indonesia. Konflik yang berkesudahan dinilai tidak memberikan kontribusi yang baik. PSSI diminta untuk kembali bangkit.

Direktur Media PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, yang digawangi oleh Tommy Rusihan Arief dalam website PSSI menulis, pendiri PSSI Soeratin memulai perjuangan menentang kolonialisme melalui sepak bola. Jika menilik secara cermat perjuangan seorang Soeratin, ada dua nilai penting yang dia wariskan untuk sepakbola Indonesia yakni nasionalisme dan sederhana.

Diakui juga bahwa, pada HUT PSSI ke-82, nilai nasionalisme yang menjadi dasar kekuatan seorang Soeratin mendirikan PSSI. Hal yang patut direnungkan kembali adalah terlalu banyak pergeseran nilai, bahkan ke arah yang cenderung negatif. Sikap mengutamakan kepentingan individu atau kelompok, membawa PSSI bergeser jauh dari nilai yang diwariskan Soeratin.

Entah apa maksudnya, dalam tulisan itu ketua umum Djohar Arifin Husin disebut sebagai tokoh intelektual seperti Soeratin. Ketua Umum PSSI 2011-2015 ini, dinilai telah melakukan pendekatan keilmuan untuk program pengembangan prestasi. Tetapi tidak melakukan pendekatan kemewahan dalam menjalankan roda organisasi. Dia juga disebut sebagai seorang nasionalis yang sederhana.

Ada suatu hal yang diambil disini, bahwa kubu yang berpolemik sama-sama mengakui bahwa Soeratin Sosrosoegondo sebagai pendiri PSSI. Hal yang perlu direnungkan bahwa maksud awal Soeratin mendirikan PSSI sebagai wadah membangkitkan nasionalisme pada kalangan pemuda untuk menentang penjajah.

Semangat awal itu perlu dibangkitkan kembali untuk mengangkat sepak bola Indonesia. Semangat nasionalisme harus dibangkitkan kembali. Banyak hal yang perlu dikerjakan kembali. Tentunya saat ini Indonesia tidak berada pada zaman perang, semangat nasionalisme kiranya bisa diterjemahkan dalam perwujuduan kekinian. (berbagai sumber/asr)

Sumber : erabaru.net


Related Posts by Categories



Comments :

0 komentar to “PSSI, Apa Kabarmu ?”

Posting Komentar