Panitia Pelaksana PSIM melarang suporter menggunakan atribut saat laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012 menjamu Persis Solo, di Stadion Mandala Krida, Jumat (16/3) sore.
Larangan itu berlaku bagi semua suporter Laskar Mataram baik The Maident maupun Brajamusti yang akan mendukung tim kesayangannya.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasi adanya bentrokan antar kedua kelompok suporter. Tak hanya itu panpel juga menolak kedatangan suporter Persis Solo, Pasoepati dalam pertandingan tersebut.
“Kami sudah bertemu dan membahas hal tersebut dengan The Maident dan Brajamusti. Nanti tidak ada yang namanya suporter, adanya hanya penonton saja. Tak boleh ada atribut, maupun korps musik dalam laga ini,” kata manajer pertandingan PSIM, Soekamto, Rabu (14/3).
Tak hanya itu, Sukamto menandaskan untuk kelancaran jalannya laga, selain telah mengirimkan surat ke Persis Solo terkait dengan penolakan Pasoepati ke Jogja, pihaknya juga akan memperketat keamanan. Nantinya pihak keamanan yang diisi Polisi Militer, Polri dan TNI juga akan melakukan razia.
“Tidak hanya razia senjata tajam dan kendaraan bermotor di luar stadion, namun juga akan dilakukan di stadion. Siapa saja yang memakai atribut suporter akan ditindak. Yang boleh hanya penonton yang menggunakan jersey PSIM. Selain itu tidak boleh,” paparnya.
Terkait pasca kejadian di Kecamatan Tegalrejo, dia berharap di laga terakhir pada putaran pertama kali ini meski tanpa atribut penonton, jumlah penonton tetap akan memenuhi Stadion Mandala Krida.
“Semoga kejadian tersebut bisa jadi pelajaran bersama. Dan kami berharap penonton tetap memenuhi stadion,” harapnya. (solopos)
*/
Comments :
Posting Komentar