JOGJA - Dinamika di tubuh PSIM Jogja kian menghangat. Tersendatnya komunikasi internal di manajemen PSIM Jogja berimbas kepada tim. Ketidakharominisan itu terjadi akibat ketidakjelasan tugas. Buruknya kordinasi membuat konflik di tubuh tim terus menghangat. Bahkan, itu telah menimbulkan sikap saling curiga satu sama lain. Banyak pihak yang menyayangkan hal ini dan berharap persoalannya tidak akan berlarut-larut serta memengaruhi perjalanan tim mengarungi kompetisi.
Manajer Tim PSIM Jogja Aji Sutarto menilai menilai sikap manajemen tidak jelas. Dia juga juga menyayangkan sikap manajemen yang seolah berjalan sendiri-sendiri.’’Saya tidak bisa memahami mengapa semua sepertinya hanya dihandel satu orang saja,’’ kata Aji kemarin (16/2).
Tak hanya itu, isu tidak transparannya soal sumber dana yang diberikan PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) selaku sponsor, kepada manajemen juga mengemuka. Karena itu, agar tidak berlarut-larut, Aji mengajak semua pihak untuk duduk bersama membicarakannya demi kemajuan tim. ’’Mari kita kelola bersama-sama,’’ ajaknya.
Terkait kritikan pelatih kepala PSIM Hanafing yang menyebut dirinya jarang mendampingi para penggawa Laskar Mataram setiap sesi latihan, ia menanggapi enteng. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada manajeman. ’’Fungsi dan jabatan saya sebagai manajer tim juga tidak jelas, kenapa harus susah payah,” tegasnya.
Tak hanya itu, sering terlambatnya pemberian bonus pemain usai meraih kemenangan juga harus segera dibenahi dan tidak boleh terulang lagi. Dia bahkans sering menerima keluhan dari pemain terkait sering terlambatnya pemberian bonus ini.’’Bahkan urusan suplai makanan juga terlambat. Seharunya manajemen instropeksi tentang hal-hal seperti ini,’’ tegas pegawai PLN ini.(hrp/din)
Comments :
Posting Komentar