Yogyakarta (ANTARA News) - PSIM Yogyakarta tampil sebagai juara Grup B babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia setelah menang tipis 1-0 atas PS Barito Putera di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Minggu.
Satu-satunya gol kemenangan PSIM Yogyakarta disumbangkan pemain tengah Muhammad Irfan pada menit ke-63. Gol tersebut tercipta setelah Irfan memanfaatkan umpan terobosan dari kapten Nova Zainal.
"Kemenangan ini merupakan sebuah keberuntungan bagi kami," kata Asisten Pelatih PSIM Maman Durachman usai pertandingan.
Maman bahkan menyebut, pemain PSIM terus tertekan selama babak kedua karena ada tiga pemain yang tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik akibat faktor fisik. Ketiga pemain tersebut adalah Lakman Salan, Emile Linkers dan M. Irfan.
"Ketiga pemain itu sudah tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, permainan di babak kedua sama sekali tidak berkembang," kata Maman.
Setelah menjadi juara grup, maka PSIM akan bertemu dengan runner up Grup A yaitu Persita Tangerang. PSIM tampil sebagai juara grup dengan nilai sempurna, yaitu kemenangan dari tiga pertandingan.
Maman menyebut, Persita merupakan tim yang kuat sehingga PSIM harus melakukan persiapan secara maksimal untuk menghadapi laga di semi final tersebut apabila ingin memperoleh kemenangan.
"Karenanya, pada laga terakhir di babak delapan besar ini, kami tidak menurunkan pemain-pemain utama," katanya.
Sementara itu, meskipun PS Barito Putera mengalami kekalahan, namun tim tersebut masih tetap tampil sebagai runner-up Grup B.
"Pada babak kedua, kami sebenarnya mampu memberikan tekanan kepada PSIM. Tetapi, sangat disayangkan tidak ada gol yang bisa diciptakan meskipun peluang itu ada," kata Asisten Manajer PS Barito Putera M. Arifin.
Arifin mengatakan, PS Barito Putera akan fokus untuk pertandingan di babak semi final saat menghadapi Persepam Pamekasan yang tampil sebagai juara Grup A.
Kedua tim berharap pertandingan semi final bisa digelar di tempat yang netral.
(E013/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Satu-satunya gol kemenangan PSIM Yogyakarta disumbangkan pemain tengah Muhammad Irfan pada menit ke-63. Gol tersebut tercipta setelah Irfan memanfaatkan umpan terobosan dari kapten Nova Zainal.
"Kemenangan ini merupakan sebuah keberuntungan bagi kami," kata Asisten Pelatih PSIM Maman Durachman usai pertandingan.
Maman bahkan menyebut, pemain PSIM terus tertekan selama babak kedua karena ada tiga pemain yang tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik akibat faktor fisik. Ketiga pemain tersebut adalah Lakman Salan, Emile Linkers dan M. Irfan.
"Ketiga pemain itu sudah tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, permainan di babak kedua sama sekali tidak berkembang," kata Maman.
Setelah menjadi juara grup, maka PSIM akan bertemu dengan runner up Grup A yaitu Persita Tangerang. PSIM tampil sebagai juara grup dengan nilai sempurna, yaitu kemenangan dari tiga pertandingan.
Maman menyebut, Persita merupakan tim yang kuat sehingga PSIM harus melakukan persiapan secara maksimal untuk menghadapi laga di semi final tersebut apabila ingin memperoleh kemenangan.
"Karenanya, pada laga terakhir di babak delapan besar ini, kami tidak menurunkan pemain-pemain utama," katanya.
Sementara itu, meskipun PS Barito Putera mengalami kekalahan, namun tim tersebut masih tetap tampil sebagai runner-up Grup B.
"Pada babak kedua, kami sebenarnya mampu memberikan tekanan kepada PSIM. Tetapi, sangat disayangkan tidak ada gol yang bisa diciptakan meskipun peluang itu ada," kata Asisten Manajer PS Barito Putera M. Arifin.
Arifin mengatakan, PS Barito Putera akan fokus untuk pertandingan di babak semi final saat menghadapi Persepam Pamekasan yang tampil sebagai juara Grup A.
Kedua tim berharap pertandingan semi final bisa digelar di tempat yang netral.
(E013/I007)
Editor: Ruslan Burhani
*/
Comments :
Posting Komentar