YOGYA (KR) - PSIM Yogya berangkat ke Temanggung, Senin (5/3) pagi ini, membawa 18 pemain untuk menghadapi tuan rumah Persitema dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI), Selasa (6/3) sore di STadion Bhumi Phala Temanggung. 'Laskar Mataram' mewaspadai sejumlah faktor non teknis.
"Setelah melihat langsung pertandingan Persitema menjamu Persebaya, ada faktor non teknis yang harus diwaspadai. Diantaranya jarak tribun penonton dengan lapangan yang terlalu dekat," ungkap Pelatih PSIM Hanafing.
Jarak yang terlalu dekat bisa berpengaruh dengan mental pemain. Disamping cuku beresiko kalau sampai terjadi pelemparan dari penonton. Selain itu kondisi lapangan juga kurang bagus. Ada beberpa bagian lapangan yang tidak rata. Kondisi ini bisa menjadi kendala bagi pemain dalam menerapkan pola permainan yang menjadi ciri khas PSIM selama ini.
"Kondisi lapangan yang tidak rata bisa mengganggu alur serangan. Terlebih selama ini kami banyak memainkan bola-bola bawah dengan bermain pendek merapat. Pola permainan yang seperti ini butuh lapangan yang rata," papar Hanafing.
Ia juga mengkhawatirkan kepemimpinan wasit. Saat menjamu Persebaya, wasit memberikan penalti kepada Persitema. "Saat itu terjadi kemelut di depan gawang Persebaya dan wasit tiba-tiba memberikan penalti kepada tuan rumah. Saya kira itu bukan handsball karena pemain Persebaya tidak sengaja," ungkapnya.
Secara Teknis, Hanafing tidak terlalu merisaukan. Jika pemainnya tampil normal, mantan pelatih PSIS Semarang ini optimis bisa mengatasi Persitema. Menurutnya kualitas teknik Persitema masih dibawah Persip. Namun saat menjamu Persebaya, sebenarnya Persitema juga mempunyai sejumlah peluang matang untuk mencetak gol yang tidak mampu diselesaikan.
Sementara itu kubu Persitema berusaha bangkit dari keterpurukan dan meraih kemenangan saat menjamu PSIM. Setidaknya dalam empat pertandingan terakhir Persitema Selalu kalah, yakni menjamu Persita Tangerang (1-2), dijamu Persitara Jakarta Utara (2-5), dijamu PS Bengkulu (1-2) dan terakhir menjamu Persebaya Surabaya (1-2).
"Melawan PSIM, target tetap meraih poin. Jangan sampai kalah lagi," kata pelatih kepala Persitema Musarodin, kemarin.
Dikatakan, kekalahan menjadi pelajaran berharga Persitema untuk terus berlatih dan memperbaiki diri. Diantaranya dalam kerja sama organisasi di lapangan. Menurutnya, PSIM seperti halnya Persebaya, merupakan tim bagus dengan materi pemain di atas Persitema. Kendati begitu tidak ada rasa gentar bagi anak-anak asuhannya, terlebih bermain di depan publik sendiri.
Menurutnya, permainan Persitema semakin hari terus meningkat. Sebagai tim promosi dengan materi pemain 100 persen lokal, sejauh ini sudah sangat bagus. Menjamu PSIM semua pemain siap diturunkan. "Kami optimistis menang. Kami akan bekerja keras saat melawan PSIM," tandasnya. (Jan/Osy)-b KR
*/
Comments :
Posting Komentar