YOGYA (KR)-PSIM Yogya masih menunggu formatnya untuk menanggapi wacana penggabungan kompetisi PT Liga Indonesia (LI) dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang telah dilempar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin usai bertemu Menegpora Andi Malaranggeng beberapa waktu lalu.
"Untuk menanggapi wacana ini, kami masih menunggu format penggabungan yang akan digunakan PSSI. Yang jelas penggabungan harus mengacu pada statuta PSSI. Klub yang memang tidak berhak terjun di level kompetisi tertentu, tidak boleh dipaksakan. Karena ini menyalahi Statuta PSSI," ungkap Direktur Utama PT PSIM Jogja, Yoyok Setiawan SE kepada KR.
Yang jelas Yoyok berharap dualisme kompetisi bisa segera teratasi. Karena selain mengurangi grengseng, juga membuat bingung pemain juga masyarakat. "Kami berharap dualisme kompetisi ini segera teratasi. Kalau memang PSSI mau menggabungnya, harus taat pada statuta PSSI," tandasnya.
Sejak awal PSIM mantap mengikuti kompetisi Divisi Utama yang diselenggarakan PT LI atas saran dan masukan berbagai pihak. Target 'Laskar mataram' promosi ke Liga Super. PSIM saat ini telah melakoni 6 pertandingan. 5 diantaranya di kandang. Tim kebanggaan masyarakat Yogya ini sudah kehilangan poin dalam dua laga kandang, yakni saat bermain 1-1 dengan Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya. Nova Zaenal dkk baru akan kembali bertanding pada 1 Maret mendatang, menghadapi tuan rumah Persip Pekalongan.
"Harus berusaha memenangkan setiap pertandingan, termasuk laga tandang. Karena saat ini tuan rumah tidak pasti menang. Sehingga PSIM tetap berpeluang besar untuk merebut kemenangan di laga tandang," tandasnya. (Jan)-b
Comments :
Posting Komentar