PSIM Yogyakarta dipastikan mengubah komposisi pemainnya, terutama di lini belakang menyusul absennya dua pemain pilar saat menjamu PS Bengkulu dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI) yang dijadwalkan Minggu (5/2) malam di Stadion Mandala Krida Yogya.
Pelatih PSIM Hanafing kepada KR, Kamis (2/2) kemarin menyatakan, dua pemain pilar yang absen itu adalah Duslan Lestaluhu yang terkena akumulasi kartu kuning dan M Romli yang baru saja menjalani operasi tulang hidung setelah retak saat menjamu Persebaya.
Posisi Romli di bek kiri akan kembali dioperasikan Dean Fauzi. Sebelumnya Dean memang menjadi starter di posisi ini. Namun terakhir sempat digusur Romli. Sedang untuk posisi yang ditinggalkan Duslan, bisa diisi Tulus Septiyanto atau Topas Pamungkas.
Hanafing juga mengisyaratkan perubahan di lini depan dengan belum fitnya Reinhard dan Lakman. Untuk mendampingi striker asing Emile Linkers di lini depan, Hanafing punya tiga alternatif, yakni dua pemain muda Wisnu Raharjo dan Johan Arga atau mendorong Wawan Sucahyo yang berposisi asli di gelandang serang.
“Sekarang kami berkonsentrasi menghadapi laga itu. Anak-anak juga sudah saya beri pengertian untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal lain,” ujarnya.
Pelatih asal Makassar itu menilai, selama ini sebenarnya timnya sudah bermain bagus, termasuk saat menjamu Persebaya. Problem utamanya hanya lini depan yang belum mampu menunjukkan ketajaman sehingga banyak peluang tercipta gagal terselesaikan.
“Tim ini sudah tampil bagus dan tidak ada masalah kecuali lini depannya. Kami terus menyerang dan mencipta banyak peluang, tapi gagal di penyelesaian akhir. Kami juga merupakan tim yang belum terkalahkan,” tandasnya.
Lebih lanjut Hanafing mengaku sudah mengetahui gambaran kekuatan PS Bengkulu setelah melihat tayangan langsung saat menahan tuan rumah Persita Tangerang 1-1. Saat itu PS Bengkulu unggul dulu melalui serangan balik. Setelah itu bertahan total untuk mengamankan kemenangan dan Persita baru menyamakan kedudukan di menit-menit terakhir.
“Kemungkinan PS Bengkulu nanti juga akan bertahan di sini, seperti yang diterapkan Persebaya. Untuk menembusnya, anak-anak tidak perlu tergesa-gesa, harus bermain sabar. Saat menghadapi Persebaya, anak-anak terlalu tergesa-gesa menyerang sehingga justru kesulitan mencetak gol,” jelasnya. (Jan/KR)
Comments :
Posting Komentar