JOGJA - Kabar baik datang dari internal manajemen PSIM Jogja. Setelah dua minggu diterpa isu perpecahan, manajemen potensial kembali solid.
Ini jika inisiatif Ketua Umum PSIM Hariadi Suyuti untuk mempertemukan jajaran manajemen dalam satu meja menghasilkan kesepakatan positif. Pertemuan dijadwalkan dihelat di rumah dinas wali kota Jogja Jumat siang (24/2).
Manajer Tim PSIM Aji Sutarto dan para pemain menyambut hangat rencana itu. ”Saya tidak mau bicara lebih jauh dulu. Takut salah paham,” jelas Aji kemarin (22/2).
Menurut dia, agenda pertemuan tersebut adalah membicarakan persoalan yang terjadi di internal manajemen. Termasuk keluhan pemain dan tim pelatih seperti bonus, gaji, mandeknya komunikasi, dan suplai makanan. ”Kita akan cari jalan keluarnya,” jelasnya.
Aji juga aktif menyerap informasi. Kemarin dia menyambangi mes pemain PSIM dan berbincang dengan para pemain. ”Saya hanya ngobrol ringan dengan pemain. Keluhan maupun persoalan saya tampung semua untuk dijadikan gambaran atau masukan kepada ketua umum PSIM nanti,” tandas dia.
Pelatih PSIM Hanafing menyambut baik inisiatif Haryadi untuk mengumpulkan pengurus. ”Semoga cepat selesai sehingga tidak terlalu lama,” tuturnya Hanafing.
Di sisi lain, Hanafing tetap fokus menempa pasukannya. Dia berpikir keras mencari solusi menyusul Emile Linkers yang tidak bisa tampil saat menghadapi tim tuan rumah Persip Pekalongan Kamis (1/3). Striker kelahiran Belanda itu terkena hukuman tanding akibat akumulasi kartu kuning.
”Kita akan coba Lorenzo Rimkus sebagai striker tunggal,” cetus pelatih kelahiran Makassar tersebut.
Kemapanan Rimkus menjadi lone striker akan dievaluasi usai dua laga uji coba yang siap dilakoni PSIM. Stok striker yang minim membuat Hanafing mesti sedikit memodifikasi formasi.
Linkers justru optimistis PSIM bakal mampu mengatasi Persip. ”Teman-teman pasti bias. Kemarin saya terkena akumulasi kartu. Masih banyak striker bagus untuk menciptakan gol dan kemenangan untuk PSIM,” ujar dia usai latihan di Stadion Mandala Krida. (hrp/amd)
*/
Comments :
Posting Komentar