Manajemen PSIM Yogyakarta belum merespons terkait keputusan PT Liga Indonesia untuk menggelar Semifinal dan Final Divisi Utama di Solo.
Direktur PSIM Yoyok Setyawan, saat dihubungi Harian Jogja mengaku, hingga kini, pihaknya belum menerima surat resmi dari PT LI terkait pemilihan lokasi pertandingan babak delapan besar.
”Untuk itu, nantinya tentu akan menjadi tema utama rapat kami. Tapi selama belum ada surat resmi dari PT LI, kami tidak akan melangkah lebih dulu,” ujar dia, Minggu (2/7).
Terpisah, PT. Nirwana Persada Indonesia (PT NPI) sebagai perusahaan penyokong PSIM tidak keberatan menyediakan dana guna keperluan PSIM di sisa laga Divisi Utama. Meski begitu NPI berharap keseriusan pengurus PSIM untuk segera menangkap peluang kesediaan dari PT. NPI ini. Namun, hingga kini legalitas PT. NPI masih dipertanyakan lantaran belum terbitnya Surat Keterangan (SK) dari Kementrian Hukum dan HAM sebagai syarat utama berdirinya sebuah perusahaan. (ali/harjo)
Direktur PSIM Yoyok Setyawan, saat dihubungi Harian Jogja mengaku, hingga kini, pihaknya belum menerima surat resmi dari PT LI terkait pemilihan lokasi pertandingan babak delapan besar.
”Untuk itu, nantinya tentu akan menjadi tema utama rapat kami. Tapi selama belum ada surat resmi dari PT LI, kami tidak akan melangkah lebih dulu,” ujar dia, Minggu (2/7).
Terpisah, PT. Nirwana Persada Indonesia (PT NPI) sebagai perusahaan penyokong PSIM tidak keberatan menyediakan dana guna keperluan PSIM di sisa laga Divisi Utama. Meski begitu NPI berharap keseriusan pengurus PSIM untuk segera menangkap peluang kesediaan dari PT. NPI ini. Namun, hingga kini legalitas PT. NPI masih dipertanyakan lantaran belum terbitnya Surat Keterangan (SK) dari Kementrian Hukum dan HAM sebagai syarat utama berdirinya sebuah perusahaan. (ali/harjo)
Comments :
Posting Komentar