Kebangkitan Linkers

JOGJA-Setelah paceklik gol sepanjang putaran kedua babak penyisihan Divisi Utama, penyerang andalan PSIM Jogja Emile Linkers membuktikan dirinya masih bertaji. Dia menjadi penentu kemenangan PSIM di laga perdana Delapan Besar Grup B menghadapi PS Sumbawa Barat di Stadion Mandala Krida tadi malam. PSIM menang 2-1.

Saat kedudukan 1-1, pada menit ke-69, sebuah umpan panjang dari wing back Topas Pamungkas berhasil diterima dengan baik Linkers. Linkers yang berada dalam posisi bebas sukses melaklukkan kiper Sumbawa Barat Khaerul Iqbal dan merubah kedudukan menjadi 2-1. Kedudukan ini bertahan hingga wasit Suharto meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan.

’’ Sangat senang karena akhirnya saya bisa mencetak gol. Apalagi ini laga krusial,” ujarnya usai laga.

PSIM tampil menyengat sepanjang laga. Terbukti dengan 15 tendangan mengarah ke gawang lawan. Namun PSIM tertinggal lebih dulu ketika pemain PS Sumbawa Barat Antonio Teles menjebol gawang Agung Prasetya di menit ke-27. 

Di babak kedua tepatnya menit ke-66 Nova Zaenal menyamakan skor 1-1 lewat tendangan bebas. Dan Linkers membuat penonton bersorak hebat  lewat golnya di menit ke-69.

Dengan kemenangan ini langkah PSIM untuk melaju ke babak semifinal semakin terbuka. Apalagi di laga sebelumnya, Barito Putra berhasil menghabisi perlawanan  Persebaya Surabaya 5-1. Jika besok (28/6) PSIM sukses menang dari Persebaya sedangkan Barito sukses membekap Sumbawa Barat, maka Nova Zaenal cs dipastikan ke semifinal.

’’Semoga saja Kamis nanti kami bisa memastikan diri ke semifinal. Kalau sudah ke semifinal satu kaki kami sudah di ISL. Setelah itu kami tinggal berfikir untuk setidak-tidaknya meraih juara tiga. Jika akhirnya juara empat barulah berfikir bagaimana laga play off melawan peringkat 15 ISL,” kata pelatih PSIM Hanafing.

Sayang kemenangan PSIM diwarnai ketidakpuasan kubu Kawung Biru terhadap kepemimpinan wasit Suharto. Di laga tadi malam Suharto memang tidak menggubris dua handsball di kotak penalti yang dilakukan pemain Sumbawa Barat. Yang lebih parah, tendangan bebas Lorenzo Rimkus yang sudah melewati garis tak dianggap gol. ’’Seandainya wasit beres pasti kami menang besar,’’ tegas Hanafing.

Kubu PS Sumbawa Barat justru mengeluhkan kinerja panpel. Menurut Manajer Tim PS Sumbawa Barat Lukman S. Bahtiar panpel tidak komitmen pada konsep mereka sendiri. Dalam Technical Meeting Senin (25/6) sudah dijelaskan suporter tidak boleh memakai atribut.’’Kenyataannya penonton masih memakai atribut. Selain itu Red Flare juga masuk  stadion. Inilah yang membuat anak-anak terteror,” sesal Lukman. (nes/din)

Related Posts by Categories



Comments :

0 komentar to “Kebangkitan Linkers”

Posting Komentar