JAKARTA—PSIM kembali kalah dalam laga tandang. Setelah dikalahkan 3-0 oleh PS Bengkulu, PSIM kembali harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Tugu Jakarta Utara, Senin (7/5).
Pelatih PSIM, Hanafing mengakui, upaya PSIM untuk menggapai puncak klasemen cukup berat mengingat mereka harus bertandang ke Surabaya meladeni Persebaya pada laga berikutnya.
PSIM kalah dengan skor 1-0 dalam lanjutan laga Divisi Utama Liga Indonesia grup 1. Seperti telah diprediksikan sebelumnya, di depan ribuan pendukung tim tuan rumah, Nova Zaenal dan kawan-kawan kesulitan untuk mengembangkan permainan. Selain lantaran buruknya kondisi lapangan, kondisi mental mereka pun tengah jatuh usai kalah dengan skor telak 3-0 oleh PS Bengkulu tiga hari sebelumnya.
Di babak pertama, praktis tim tuan rumah mendominasi pertandingan. Serangan demi serangan mengalir ke lini pertahanan Laskar Mataram yang dikomandani oleh Abda Ali dan kawan-kawan. Beruntung, buruknya finishing lantaran absennya striker Persitara Muhammad Renggur, membuat jala gawang PSIM yang dijaga oleh Onni Kurniawan tersebut belum bergetar.
Bermain di luar form, pemain PSIM praktis hanya mengandalkan serangan-serangan balik dan kesalahan umpan dari anak asuhan Samsyul Bakhri tersebut.
Bahkan, parahnya, penyerang PSIM asal Belanda, Emile Linkers harus menerima kartu kuning yang menyebabkan dirinya tak dapat diturunkan saat PSIM dijamu Persebaya 18 Mei mendatang.
Di awal babak kedua, PSIM sebenarnya sudah mulai mencoba membangun serangan. Bahkan melihat kondisi lini pertahanan Laskar Si Pitung sudah mulai kelelahan, pelatih PSIM Hanafing kemudian menarik keluar Reinhard Rumeikewi yang mulai kelelahan.
Di pertengahan babak kedua, pemain asal Papua tersebut keluar digantikan oleh Lakman Salan yang dinilai juga memiliki kecepatan. Akan tetapi, lantaran tuan rumah yang memiliki motivasi berlipat dari dukungan ribuan suporternya, membuat permainan ofensif PSIM yang mulai terlihat pun menjadi sia-sia.
Di menit ke-81, pemain asal Brazil Adolfo Souza berhasil menjebol gawang Onni Kurniawan melalui sundulan kepala seusai menerima umpan crossing yang dilakukan oleh Firman Septian dari sisi kanan pertahanan PSIM.
Dengan hasil tersebut, Pelatih PSIM Hanafing mengaku kecewa. Terlebih di Bengkulu, tepatnya di Stadion Semarak Bengkulu, penghuni peringkat kedua dibawah PSIM, Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan tuan rumah PS Bengkulu dengan skor 2-0.
Praktis, posisi PSIM yang saat ini masih berada di puncak klasemen semakin terhimpit lantaran dengan kemenangan atas PS Bengkulu, poin Persebaya sama dengan PSIM yakni 31.
Dikatakannya, peluang PSIM sebagai pemuncak klasemen ditentukan pada laga selanjutnya, ketika timnya harus bertandang ke Surabaya. ”Itu pun sulit, karena kita akan kehilangan Linkers yang tadi terkena kartu kuning sehingga membuatnya terkena hukuman akumulasi kartu,” paparnya.
Adapun Syamsul Bakhri, pelatih Persitara mengaku, dengan kemenangan tersebut, pihaknya masih bisa membuka peluang untuk lolos ke delapan besar.
Saat ini, timnya tersebut bercokol di peringkat enam dengan 23 poin, berjarak hanya lima poin dari urutan ketiga, Persita Tangerang yang meraih 28 poin. ”Setidaknya di sisa laga, kami harus memaksimalkan setidaknya dua kali kemenangan,” ucapnya.
Itulah sebabnya, ia tetap menargetkan kemenangan saat timnya melawat di Gayo Lues, Aceh, untuk menghadapi PSGL.”Meski tandang, jika anak-anak bermain seperti dua partai kandang kami [melawan Persebaya dan PSIM], saya yakin, kami bisa raih poin penuh di sana,” tegasnya.
PSIM kalah dengan skor 1-0 dalam lanjutan laga Divisi Utama Liga Indonesia grup 1. Seperti telah diprediksikan sebelumnya, di depan ribuan pendukung tim tuan rumah, Nova Zaenal dan kawan-kawan kesulitan untuk mengembangkan permainan. Selain lantaran buruknya kondisi lapangan, kondisi mental mereka pun tengah jatuh usai kalah dengan skor telak 3-0 oleh PS Bengkulu tiga hari sebelumnya.
Di babak pertama, praktis tim tuan rumah mendominasi pertandingan. Serangan demi serangan mengalir ke lini pertahanan Laskar Mataram yang dikomandani oleh Abda Ali dan kawan-kawan. Beruntung, buruknya finishing lantaran absennya striker Persitara Muhammad Renggur, membuat jala gawang PSIM yang dijaga oleh Onni Kurniawan tersebut belum bergetar.
Bermain di luar form, pemain PSIM praktis hanya mengandalkan serangan-serangan balik dan kesalahan umpan dari anak asuhan Samsyul Bakhri tersebut.
Bahkan, parahnya, penyerang PSIM asal Belanda, Emile Linkers harus menerima kartu kuning yang menyebabkan dirinya tak dapat diturunkan saat PSIM dijamu Persebaya 18 Mei mendatang.
Di awal babak kedua, PSIM sebenarnya sudah mulai mencoba membangun serangan. Bahkan melihat kondisi lini pertahanan Laskar Si Pitung sudah mulai kelelahan, pelatih PSIM Hanafing kemudian menarik keluar Reinhard Rumeikewi yang mulai kelelahan.
Di pertengahan babak kedua, pemain asal Papua tersebut keluar digantikan oleh Lakman Salan yang dinilai juga memiliki kecepatan. Akan tetapi, lantaran tuan rumah yang memiliki motivasi berlipat dari dukungan ribuan suporternya, membuat permainan ofensif PSIM yang mulai terlihat pun menjadi sia-sia.
Di menit ke-81, pemain asal Brazil Adolfo Souza berhasil menjebol gawang Onni Kurniawan melalui sundulan kepala seusai menerima umpan crossing yang dilakukan oleh Firman Septian dari sisi kanan pertahanan PSIM.
Dengan hasil tersebut, Pelatih PSIM Hanafing mengaku kecewa. Terlebih di Bengkulu, tepatnya di Stadion Semarak Bengkulu, penghuni peringkat kedua dibawah PSIM, Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan tuan rumah PS Bengkulu dengan skor 2-0.
Praktis, posisi PSIM yang saat ini masih berada di puncak klasemen semakin terhimpit lantaran dengan kemenangan atas PS Bengkulu, poin Persebaya sama dengan PSIM yakni 31.
Dikatakannya, peluang PSIM sebagai pemuncak klasemen ditentukan pada laga selanjutnya, ketika timnya harus bertandang ke Surabaya. ”Itu pun sulit, karena kita akan kehilangan Linkers yang tadi terkena kartu kuning sehingga membuatnya terkena hukuman akumulasi kartu,” paparnya.
Adapun Syamsul Bakhri, pelatih Persitara mengaku, dengan kemenangan tersebut, pihaknya masih bisa membuka peluang untuk lolos ke delapan besar.
Saat ini, timnya tersebut bercokol di peringkat enam dengan 23 poin, berjarak hanya lima poin dari urutan ketiga, Persita Tangerang yang meraih 28 poin. ”Setidaknya di sisa laga, kami harus memaksimalkan setidaknya dua kali kemenangan,” ucapnya.
Itulah sebabnya, ia tetap menargetkan kemenangan saat timnya melawat di Gayo Lues, Aceh, untuk menghadapi PSGL.”Meski tandang, jika anak-anak bermain seperti dua partai kandang kami [melawan Persebaya dan PSIM], saya yakin, kami bisa raih poin penuh di sana,” tegasnya.
Comments :
Posting Komentar