Pemain PSIM akan mengancam mogok bermain saat melawan tamunya PSGL Gayo Lues dalam laga lanjutan kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia yang rencana akan dilangsungkan pada hari Senin (28/5) besok di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Ancaman ini dilakukan sebagai wujud protes para pemain kepada Manajemen PSIM karena hak-hak pemain yang belum dibayarkan. Rata-rata para pemain masih belum menerima 2-3 bulan gaji serta bonus 6 kali pertandingan.
"Kita para pemain cuma makan dari bola, kita udah kasih segalanya tapi manajemen nggak ngasih hak kita. Manajemen hanya bisa kasih janji-janji, tapi tidak pernah ada realisasinya" ungkap salah satu pemain.
Para pemain memberikan ultimatum kepada manajemen sampai sebelum pertandingan besok. Mereka berharap Manajemen segera memberikan hak-hak mereka.
"Kita kasih batas waktu sampai sebelum pertandingan besok. Kalau hak-hak tetap belum dipenuhi, kita tidak akan bermain lawan PSGL," tambah salah satu pemain yang tidak mau disebut namanya.
Menanggapi hal itu, Pelatih PSIM, Hanafing mengaku tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya apa yang dilakukan para pemain tersebut merupakan hak pribadi mereka.
Pertandingan melawan PSGL merupakan pertandingan yang menentukan untuk PSIM untuk melangkah ke babak 8 besar. Jika PSIM menang PSIM sudah bisa dipastikan lolos ke babak 8 besar, tapi jika para pemain PSIM benar-benar mogok bermain melawan PSGL maka peluang PSIM akan menjadi lebih berat.
"Sebenarnya ini kesempatan kita untuk bisa membawa PSIM ke ISL, karena prestasi PSIM sekarang sedang bagus, tapi ya gimana lagi...kondisinya seperti ini," ungkap salah satu pemain. "Sebelumnya Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh suporter PSIM kalau kami harus mengambil keputusan seperti ini," imbuhnya.
Comments :
Posting Komentar