YOGYA (KR)- Direktur Utama PT PSIM Jogja Yoyok Setiawan SE menilai, beban manajemen terlalu berat jika diserahi sepenuhnya untuk menyelesaikan krisis keuangan yang tengah membelit tim. Untuk itu manajemen berharap pemilik klub, yakni Pemkot Yogya dan Walikota Yogya sebagai Ketua Umum PSIM turun tangan menyelesaikannya.
"Beban manajemen terlalu berat jika harus menyelesaikan sendiri dan kami telah berusaha maksimal, tapi tetap belum bisa teratasi. Untuk itu saya serahkan kembali ke pemilik klub untuk ikut menyelesaikan masalah ini," ungkap Yoyok saat dihubungi KR, Kamis (19/4) kemarin.
PSIM saat ini dibelit utang hampir setengah miliar rupiah. Manajemen juga harus segera menyediakan dana sekitar Rp 275 juta untuk tour ke Bengkulu dan Jakarta Utara.
Walikota Yogya Haryadi Suyuti sebagai Ketua Umum PSIM sebagaimana diberitakan KR sebelumnya telah menyerahkan kepada manajemen untuk mencari solusi terhadap masalah ini. Namun Yoyok menandaskan, manajemen 'angkat tangan' jika harus menyelesaikan masalah ini tanpa ada campur tangan pemilik klub. Pemilik klub dalam hal ini Pemkot Yogya yang membentuk Yayasan Olahraga Yogyakarta (Yogaya) untuk mengelola PSIM. Sedang PT PSIM Jogja dibentuk untuk memenuhi persyaratan PSSI.
Menurut Yoyok, manajemen selama ini telah mendatangkan sponsor cukup besar bagi PSIM, yakni PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) dengan jumlah dana mencapai sekitar Rp 5 miliar. Juga sponsor PT Total Advertising untuk membayar sebagian bonus pemain. Untuk gaji pemain saja, PT NPI mengucurkan dana Rp 360 juta setiap bulan selama 10 bulan. Pada awal kompetisi PT NPI juga mengeluarkan dana untuk mencukupi kebutuhan di luar gaji. Siang ini manajemen diundang ketua umum. Kemungkinan besar membahas kesulitan pendanaan yang tengah dihadapi. (Jan)-d
Sumber : http://www.kr.co.id
Comments :
Posting Komentar