YOGYA, TRIBUN - Menyongsong laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Mandala Krida, Kamis (12/4) lusa, tak disambut antusias oleh anak-anak PSIM Yogya. Nova Zaenal dan kawan-kawan terlihat kurang bersemangat melakukan latihan di lapangan.
Harapan publik Yogya tim pujaannya mengambil poin di kandang itu, bertolak belakang dengan motivasi yang ditunjukkan punggawa Laskar Mataram saat menjalani control game, Senin (9/4). Pemain Parang Biru tampak ogah-ogahan berlatih, lantaran belum diberikannya hak mereka.
Pelatih Hanafing melihat anak-anak asuhnya sudah tidak termotivasi lagi menjalankan latihan, meski ia terus memompa semangat dengan berbagai cara. "Mau pakai cara apa lagi, sampai saat ini belum ada tanggapan dari manajemen," lontarnya.
Motivasi anak-anak Yogya ini menurun karena bonus tiga pertandingan tandang melawan Persip Pekalongan, Persitema Temanggung yang berakhir kemenangan dan ditambah satu laga yang berakhir seri melawan Persis Solo, Rabu (4/4), belum terbayarkan.
Hanafing mengaku berat menyuntik motivasi pasukannya pada kondisi saat ini. Alasannya, manajemen tim tak jua memberikan "vitamin" yang dibutuhkan para pemain, berupa bonus yang menjadi hak pemain.
"Pasti berpengaruh banyak terhadap motivasi mereka," ujar Hanafing seusai latihan di Stadion Mandala krida, Senin (9/4).
Menurutnya, satu di antara pemain yang sudah menunjukkan motivasinya menurun adalah pemain import asal Belanda, Emile Linkers. Ia seolah-olah berat melangkahkan kakinya menjalani latihan yang telah diprogramkan pelatih.
Perilaku Linkers telah diingatkan pelatih dengan memanggilnya dan menyurhnya pulang ke negaranya jika terus-terusan tak menunjukkan peningkatan motivasi.
Kondisi ini tak hanya dirasakan pelatih, para pemainpun merasakan hal yang sama dan bahkan dua kompatriat asing senegaranya enggan memberikan bola kepadanya dalam game, meski posisi Linkers bebas tanpa pengawalan.
"Manajemen terus menerus memberikan janji-janji. Kami yang sudah susah payah memberikan motivasi kepada pemain tak dapat berbuat banyak, karena merekalah yang merasakan. Tapi jika timnya jelek, pelatihlah yang disalahkan," beber Hanafing.
Hanafing juga menginginkan pemain anyar yang direkomendasikannya Apriyanto segera disodori berkas kontrak dan didaftarkan ke PT Liga Indonesia, karena ia membutuhkan tenaganya pada putaran kedua Divisi Utama dan Piala Indonesia yang bakal digelar.
Ia belum bisa memastikan pada laga melawan Persip Pekalongan, pemain tersebut bisa diturunkan. "Saya sudah bicara kepada manajemen. Saya tak tahu menunggu apa lagi, yang jelas kami merekomendasikan dia dan malam ini (tadi malam, red), akan diyakinkan lagi kepada manajemen agar segera didaftarkannya," tandasnya. (ptt)
Comments :
Posting Komentar