Pelatih PSIM Yogya Hanafing meminta pengertian kepada para pemainnya, agar tetap fokus pada pertandingan melawan tuan rumah Persip Pekalongan dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI), Kamis (1/3) besok sore, dan tidak terpengaruh dengan kesulitan keuangan yang kini tengah dihadapi manajemen, sehingga belum bisa menyelesaikan pembayaran bonus kemenangan atas Persitara Jakarta Utara.
“Pemain harus bisa mengerti, apalagi kan baru sekali bonus, kecuali jika sudah sampai empat atau lima kali. Saya yakin di klub lain banyak yang lebih parah kondisinya. Yang penting manajemen sudah mengupayakan dan harus dihargai itu. Anak-anak harus tetap fokus menghadapi Persip dan berusaha tampil maksimal,” harap mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Lebih lanjut Hanafing menyatakan, di masa transisi dari penggunaan APBD menjadi tidak memakai sama sekali membuat banyak klub menghadapi kesulitanpendanaan. Bahkan banyak yang hampir kolaps, dan tidak mampu menggaji pemainnya dalam beberapa bulan.
“Masih beruntung kita di PSIM sudah ada yang menanggung gajinya, yakni PT NPI (Nirwana Persada Indonesia, Red). Jadi anak-anak tidak perlu khawatir di sini,” tandasnya.
Kesulitan pendanaan itu bukan hanya dihadapi klub divisi utama, bahkan sejumlah klub di level I, baik ISL maupun IPL pun menghadapi masalah yang sama. “Saya sudah lama berkecimpung di klub. Dan ini merupakan bagian dinamika klub di Indonesia yang belum profesional sepenuhnya,” terangnya.
Namun Hanafing melihat, permasalahan yang dihadapi PSIM saat ini secara umum tidak begitu berpengaruh pada motivasi para pemainnya. “Saya lihat anak-anak masih bersemangat berlatih dan saya pun terus memotivasi mereka,” ujarnya.
PSIM dijadwalkan bertolak ke Pekalongan pagi ini, dengan membawa 18 pemain. Hanafing pun mengisyaratkan tetap bakal menerapkan formasi 4-2-3-1 pada laga tandang kedua ‘Laskar Mataram’ ini. Dengan formasi ini, mencetak gol bukan hanya tertumpu pada satu penyerang yangdipasang, namun juga tiga gelandang yang menopang di belakangnya.
Untuk satu pemain yang dipasang di lini depan, Reinhard menjadi pilihan utama karena punya mobilitas tinggi. Terlebih satu striker lainnya, Lakman tidak dibawa ke Pekalongan karena masih cedera hamstringnya. “Karena hanya memasang satu striker, maka kita butuh striker yang punya mobilitas tinggi. Dan itu dimiliki Reinhard,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada laga itu PSIM tidak bisa menurunkan bomber asing yang selama ini menjadi mesin gol PSIM, Emile Linkers karena terkena akumulasi dua kartu kuning. Winger andalan M Irfan juga harus absen.
Comments :
Posting Komentar