Status pemain asing bukan menjadi jaminan bagi trio asal negeri Kincir Angin, Belanda, untuk selalu menjadi pemain inti.
Pelatih PSIM, Hanafing mengatakan tidak ada jaminan ketiga pemain asing yang saat ini ada, yakni Emile Linkers, Lorenzo Rimkus dan Kristian Adelmund akan selalu menempati starting eleven dan dimainkan sejak menit pertama.
Kondisi fisik dan adaptasi cuaca yang hingga kini masih menjadi kendala ketiganya membuat arsitek berlisensi A AFC itu secara tegas tidak akan menganakemaskan ketiganya.
“Saya tidak akan memvonis mereka. Karena ketika saya memvonis mau tidak mau saya harus punya bukti. Ya, sementara memang tidak ada garansi, ketiganya akan kami mainkan bersamaan dan masuk line up terus. Kami lihat nanti perkembangannya,” katanya kepada Harian Jogja, Rabu (8/2) pagi.
Eks pelatih PSM Makassar dan PSIS Semarang itu menandaskan, sejauh ini pihaknya memang belum akan membeberkan raport pemain, menyusul baru dijalaninya separoh dari total laga di putaran pertama kompetisi Divisi Utama Liga Indoensia 2011/2012.
Namun secara sekilas terkait dengan ketahanan fisik yang dimiliki ketiganya, hanya Lorenzo Rimkus yang sejauh ini cukup baik. Apalagi eks gelandang serang ARC itu sudah mempersembahkan satu gol untuk PSIM, selama mengawali debutnya di Indonesia.
Adapun, Emile Linkers yang selama ini dikenal sebagai mesin gedor Laskar Mataram dengan empat gol selama lima laga, pun masih mengalami kendala cuaca dan adaptasi. Apalagi pemilik nomor punggung 99 itu saat ini mengalami kelebihan berat badan mencapai lima kilogram.
Di sisi lain kondisi fisik yang sangat memprihatinkan justru dialami Kristian Adelmund. Kendati awalnya sempat dielu-elukan suporter PSIM untuk bisa menggantikan posisi legenda Laskar Mataram, Jaime Sandoval, namun kondisi fisik yang dimiliki eks stopper VV Capelle itu jauh dari harapan.
Akibat kondisi fisik dan lambannya adaptasi cuaca serta pola makan membuat pemain bertubuh paling jangkung di Laskar Mataram itu sempat harus merasakan bermain selama 65 menit saat PSIM menjamu PS Bengkulu.
“Mereka memang masih kesulitan untuk beradaptasi, terutama si Kristian. Apalagi mereka kan baru sekitar sebulanan memperkuat tim. Mereka sendiri baru main empat kali laga, jadi saya enggak akan seenaknya memberi keputusan. Ini saya lakukan karena mereka memang masih butuh adaptasi,” sambungnya.
Satu-satunya jalan yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi kendala yang dialami legiun asing, eks penggawa Timnas itu mengaku mencoba meracik strategi dan memainkan mereka dalam beberapa pos serta membuat kompetisi dengan pemain lokal yang ada.
Semisal dengan menurunkan secara bersamaan posisi gelandang bertahan. PSIM sendiri memiliki Eko Budi S yang terbukti bisa menghidupkan lini tengah. Sementara Ademund memiliki kelebihan dari passing dan pengambilan bola-bola tanggung.
“Satu-satunya jalan ya menduetkan mereka. Soal pencadangan, saya belum bisa memberikan banyak komentar. Yang jelas di tim ini kan ada promosi dan degradasi penampilan. Siapa yang penampilannya menurun akan digantikan pemain lainnya yang mengalami peningkatan,” terang dia.
Langkah pencadangan sendiri, masih kata Hanafing sebenarnya tidak hanya dialami Adelmund, namun juga dialami pemain lokal yang ada. Selama ini, pria kelahiran Makassar itu terus melakukan rotasi pemain agar penampilan skuat asuhannhya selalu stabil. “Yang turun kita istirahatkan dulu, gantian yang belum,” pugkasnya. (Jumali/HarianJogja)
Comments :
Posting Komentar