PSSI Kisruh...(Lagi)?

Polemik dan konflik sepertinya belum bisa sepenuhnya lepas dari tubuh organisasi tertinggi sepakbola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dualisme kompetisi sepakbola yang terjadi pada PSSI era ‘Nurdi Halid’ kembali terjadi pada kepengurusan baru dibawah Djohar Arifin dan ironisnya konflik telah meluas dan menimbulkan perpecahan pada insan sepakbola Indonesia.

Masih hangat dalam ingatan optimisme tinggi disematkan pada kepengurusan baru PSSI periode 2011-2015 hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo, Juli 2011. Djohar Arifin dan kawan kawan terpilih menjadi nahkoda baru induk sepakbola terbesar tanah air setelah melalui polemik yang berkepanjangan.

Namun harapan menuju sepakbola indonesia yang lebih baik harus kembali terendap melihat kekisruhan yang kembali terjadi. Munculnya dua kompetisi sepakbola menjadi pemicu konflik yang kini telah memaksa FIFA ikut turun tangan.

PSSI sebagai induk sepakbola nasional menggelar Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai kompetisi tertinggi sepakbola indonesia dibawah penyelenggara PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), sebagai badan baru bentukan PSSI menggantikan PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara Liga Super Indonesia (LSI) pada musim lalu. Upaya ‘Kudeta’ inilah yang ditengarai sebagai pangkal masalah sehingga muncul kompetisi ‘Tandingan’ barlabel Indonesian Super League (ISL) dibawah penyelenggara PT Liga Indonesia.

Klub-klub sepakbola Indonesia pun menjadi terpecah dengan adanya kompetisi kembar ini. Sebagian klub LSI musim lalu memilih bertahan dan mengikuti kompetisi LPI dari PSSI dengan alasan adanya pengakuan dari AFC dan FIFA. Sementara sebagian besar yang lain memilih mengikuti kompetisi ISL ‘baru’ sebagai bentuk protes pelanggaran yang dilakukan PSSI terhadap aturan yang telah dibuat pada kongres PSSI di Bali. Mereka menganggap kebijakan menganulir hasil Liga Super musim lalu dan memasukkan klub peserta Liga Primer Indonesia dalam kompetisi LSI telah menyalahi aturan.

Disaat kompetisi mulai berjalan, polemik semakin memanas dengan adanya desakan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSS dari klub dan pengprov yang tidak puas dengan kebijakan pengurus PSSI. Seolah tidak mau kalah PSSI juga membalas dengan menjatuhkan sanksi kepada 4 anggota Exco PSSI yang dianggap melanggar kode etik PSSI karena terbukti sebagai penggagas adanya liga tandingan. PSSI juga memberikan sanksi kepada klub yang dianggap ‘mbalelo’ dengan kebijakan PSSI. Klub sepakbola dari Kota Yogyakarta, PSIM adalah salah satu diantara banyak klub yang menerima sanksi. PSIM dianggap telah menyeberang mengikuti kompetisi divisi utama dari PT Liga Indonesia setelah sebelumnya menyatakan mengikuti kompetisi divisi utama versi LPIS.

Menanggapi kisruh PSSI yang kembali terjadi, Menteri pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng menghimbau penyelesaian masalah dilakukan secara damai. Upaya penggulingan kepengurusan PSSI melalui KLB juga disayangkan oleh Andi.

"Jangan sedikit-sedikit penggulingan pengurus. Pemerintah tidak mendukung ada penggulingan pengurus. Nurdin Halid aja kita tunggu sampai kepengurusannya berakhir," jelas Menegpora usai pemberian bonus Atlet Asean Paragames VI, di komplek Balaikota, Solo, Rabu (21/12/2011).

Menurut Menegpora, bila terjadi suatu perselisihan,baik itu di PSSI atau di cabang olah raga lainnya, di KONI/KOI ada mekanisme penyelesaian perselisihan.

Mekanisme penyelesaian perselisihan,bisa diserahkan kepada administrasi olahraga. Dan administrasi olah raga tersebut yang bertugas menyelesaikan perselisihan di tiap-tiap cabang olah raga termasuk di dalam tubuh PSSI.

"Di Koni/Koi ada administrasi olahraga, begitu juga di FIFA ada administrasi olah raga.Sehingga mari kita fokus apa perbedaannya. Apakah soal liga atau kompetisi,bisa diajukan kepada administrasi olah raga.Jangan dikit-dikit Pemerintah turun tangan," jelasnya.

Otoritas sepak bola tertinggi dunia FIFA akhirnya memberikan respon terkait dualisme kompetisi yang tengah terjadi di tubuh PSSI. Melalui surat yang dikirimkannya, FIFA mendesak PSSI untuk menyelesaikan kekisruhan ini sebelum 26 Maret 2012.

Berikut enam amanat FIFA seperti dipaparkan oleh juru bicara PSSI, Edi Ellison, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/12/2011):

1. Statuta FIFA Pasal 18 butir 1, liga atau grup sepak bola lainnya yang berafiliasi sebagai anggota FIFA harus tunduk dan diakui sebagai anggota. Pasal ini juga dicerminkan dalam pasal 16 butir 1 Statuta AFC yang menyatakan bahwa klub, liga asosiasi regional atau grup-grup lainnya dari stake holders yang berafiliasi ke anggota asosiasi harus tunduk kepada dan diakui sebagai anggota asosiasi.

2. ISL bukannlah anggota PSSI dan juga tidak dikenal PSSI. Klub-klub yang bermain di ISL oleh karena tindakannya akan mengancam kapasitas PSSI untuk melaksanakan statuta FIFA. Dengan demikian ini merupakan sesuatu yang esensial bahwa PSSI akan mengambil suatu tindakan yang layak, dengan maksud agar klub-klub ISL kembali ke PSSI. Apabila klub-klub tersebut tidak patuh, akan segera dikenakan sanksi.

3. Permintaan tegas dari FIFA dan AFC, bahwa tidak diperkenankan perangkat pertandingan PSSI terutama wasit untuk ikut serta dalam kegiatan ISL. Bagi mereka yang melanggar akan diberikan sanksi.

4. Pemain yang bermain di ISL, tidak bisa ditransfer ke luar negeri. Transfer Matching System (TMS) mereka akan dicabut. PSSI diminta menyampaikan kepada FIFA dan AFC daftar nama-nama yang ikut ISL.

5. Pemain-pemain ISL juga tidak diperkenankan bermain di tim nasional.

6. Apabila sampai tanggal 26 Maret 2012 kekisruhan tidak juga berakhir, maka persoalan PSSI ini akan dilaporkan kepada Komite Asosiasi FIFA dan sanksi akan dikenakan kepada Indonesia. Semoga peringatan dari FIFA ini akan menjadi final penyelesaian dan membuka nurani masing masing kelompok yang bertikai untuk duduk bersama mencari solusi penyelesaian terbaik bagi perkembangan sepakbola tanah air. Atau peringatan ini hanyalah dianggap angin lalu saja demi kepentingan segelintir pihak yang memaksakan kehendaknya...kita tunggu saja. (Diolah dari berbagai sumber)


Sumber : krjogja.com


Related Posts by Categories



Comments :

0 komentar to “PSSI Kisruh...(Lagi)?”

Posting Komentar