Kapoltabes Yogyakarta Komisaris Besar (Pol) Atang Heradi akhirnya mengeluarkan ijin kepada Panpel PSIM untuk menggelar pertandingan kandang melawan Persik Kediri. Ijin Kapoltabes ini sebagai kesempatan terakhir kepada dua kelompok suporter PSIM Yogyakarta untuk membuktikan tidak akan saling bentrok dalam laga kandang PSIM pada 10 Januari 2010 mendatang. Namun apabila di dalam laga kandang tersebut dua kelompok suporter PSIM, yaitu Brajamusti dan The Maident masih terlibat bentrok, maka kepolisian tidak lagi akan mengeluarkan rekomendasi pertandingan kandang dengan melibatkan suporter. Pernyataan ini disampaikan Kapoltabes setelah melakukan dialog dengan kedua kelompok suporter pendukung PSIM yaitu Brajamusti dan The Maident.
Dalam dialog tersebut masing-masing kelompok suporter, yaitu Eko Satrio Pringgondani sebagai Presiden Brajamusti dan Setyo Hadi Gunawan sebagai Ketua The Maident telah berikrar untuk saling menjaga keamanan sehingga tidak terjadi bentrokan.
Kedua kelompok suporter juga berencana untuk terus membicarakan eksistensi dari kedua kelompok tersebut di masa yang akan datang untuk mencapai kesepakatan lebih lanjut sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu untuk menjaga keamanan pertandingan PSIM melawan Persik, Polresta Yogyakarta berencana menambah personilnya. Pada laga-laga sebelumnya Polresta Yogyakarta menurunkan 300 personelnya, namun untuk pertandingan besok (10/1) Polresta Yogyakarta akan menambah personelnya menjadi 400-500.
Untuk menghindari bentrokan lagi Kepolisian juga berencana akan memisahkan kedua kelompok suporter dengan memberikan sekat atau jarak. Kapoltabes juga menghimbau kepada kedua kelompok suporter untuk tidak saling mengejek, misalnya melalui lagu atau yel-yel yang dinyayikan di lapangan, karena hal itu yang kerap menjadi pemicu terjadinya bentrokan selama ini.
Kapoltabes juga berharap, untuk masing-masing kelompok suporter bisa memilih korlap yang bertugas untuk bisa mengendalikan anggota masing-masing kelompok suporter. Misalnya jika ada suporter yang sudah dipengaruhi minuman keras, maka korlap bertugas untuk membawanya keluar dan mengamankan di suatu tempat. Miras juga menjadi pemicu terjadinya bentrokan.
Sementara itu, Direktur Operasional PSIM Hans Purwanto mengatakan, akan tetap mengijinkan masing-masing kelompok suporter memakai atribut kebesarannya. Ia juga berharap, kedua kelompok suporter tersebut bisa mengirimkan masing-masing korps musiknya untuk bisa memberikan dukungan kepada PSIM secara bersama-sama.
Mari kita sama-sama berikan dukungan kepada PSIM. Jadilah Suporter PSIM Sejati. Suporter yang selalu memberikan dukungan positif kepada PSIM, yang bisa memompa semangat pemain untuk bisa meraih kemenangan demi kemenangan. Jangan biarkan PSIM terpuruk di tengah jalan. Semoga....
Sumber : krjogja.com
Comments :
Posting Komentar