TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terkait penunjukkan Stadion Manahan Solo
sebagai ajang partai semifinal dan final babak delapan besar kompetisi
Divisi Utama, Mbah Putih alias Dwi Irianto berharap ada jaminan keamanan
bagi tim PSIM dan suporternya.
Jika tidak ada jaminan keamanan, tim kebanggaan publik Kota Yogya tidak bisa berkonsentrasi penuh terhadap partai semifinal yang akan dijalani karena diperkirakan menerima teror dari suporter tuan rumah.
Harapannya, itu, menilik dari sejarah pengalaman Laskar Mataram ketika bertandang menghadapi Persis Solo dan saat itu barang-barang pemain serta ofisial dijarah oleh oknum Pasoepati.
"Tidak bisa, LI melepas begitu saja tanggungjawab keamanan suporter tim yang memberikan dukungan," tambahnya.
Suporter PSIM, Brajamusti dan The Maident mempunyai sejarah kelam dengan pendukung Persis Solo, Pasoepati dimana keduanya sering terlibat keributan di luar lapangan.
Pelatih Hanafing, mengatakan tidak akan mencampur adukkan antara persoalan teknis dan non teknis di luar lapangan dan menganggap ditunjuknya Surakarta sebagai tuan rumah akan membentuk pendewasaan suporter.(*)
Jika tidak ada jaminan keamanan, tim kebanggaan publik Kota Yogya tidak bisa berkonsentrasi penuh terhadap partai semifinal yang akan dijalani karena diperkirakan menerima teror dari suporter tuan rumah.
Harapannya, itu, menilik dari sejarah pengalaman Laskar Mataram ketika bertandang menghadapi Persis Solo dan saat itu barang-barang pemain serta ofisial dijarah oleh oknum Pasoepati.
"Tidak bisa, LI melepas begitu saja tanggungjawab keamanan suporter tim yang memberikan dukungan," tambahnya.
Suporter PSIM, Brajamusti dan The Maident mempunyai sejarah kelam dengan pendukung Persis Solo, Pasoepati dimana keduanya sering terlibat keributan di luar lapangan.
Pelatih Hanafing, mengatakan tidak akan mencampur adukkan antara persoalan teknis dan non teknis di luar lapangan dan menganggap ditunjuknya Surakarta sebagai tuan rumah akan membentuk pendewasaan suporter.(*)
Comments :
Posting Komentar