Yogyakarta (ANTARA
News) - PSIM Yogyakarta memastikan lolos ke babak empat besar Divisi
Utama Liga Indonesia setelah mengalahkan Persebaya Surabaya 2-1 di
Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kamis.
Dengan kemenangan tersebut, PSIM mengumpulkan enam poin dari dua kali pertandingan di laga delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Pada Selasa (26/6), PSIM menang 2-1 atas PS Sumbawa Barat.
Pada laga itu, gol pembuka kemenangan PSIM Yogyakarta diciptakan oleh bomber andalan Laskar Mataram Emile Linkers pada menit ke 24 melalui tendangan penalti.
Tendangan penalti tersebut harus diulang karena penjaga gawang Persebaya Thomas Ryan Bayu sudah maju terlebih dulu. Hasil tendangan Linkers pun tak mampu ditahan kiper.
Sementara itu, gol kedua PSIM Yogyakarta berawal dari tendangan bebas Lorenzo Rimkus yang tidak disia-sialan oleh Topas Pamungkas. Tenandangan keras Topas pun kembali merobek gawang Persebaya pada menit ke-32.
Sementara itu, satu-satunya gol balasan Persebaya Surabaya pada pertandingan tersebut tercipta pada menit ke-37 melalui penalti.
Pemain PSIM Dulsan Lestaluhu yang menjatuhkan Habib Sukron di dalam kotak penalti mendapat ganjaran kartu kuning. Akibat akumulasi dua kartu kuning, Dulsan pun harus meninggalkan lapangan.
Striker Persebaya Surabaya Anorue Obiora pun dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk memperkecil ketinggalan.
"Setelah harus bermain dengan 10 pemain, pemain tidak menemukan irama pertandingan sehingga di akhir babak pertama dan kedua, permainan sama sekali tidak berkembang," kata Asisten Pelatih PSIM Yogyakarta Maman Durachman.
Maman mengatakan, selama akhir babak pertama dan babak kedua, Persebaya Surabaya terus meningkatkan serangan sehingga pemain PSIM terus tertekan.
"Mental pemain sebenarnya sudah jatuh. Kami hanya bisa bertahan selama sisa waktu pertandingan. Tetapi akhirnya tetap bisa mempertahankan keunggulan," katanya.
Pertandingan antara PSIM melawan Persebaya tersebut kerap diwarnai adu pendapat dengan wasit yang memimpin pertandingan. Kedua tim merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit.
"Kalau soal kepemimpinan wasit, saya tidak akan berkomentar," kata Maman.
Pada pertandingan terakhir, PSIM Yogyakarta akan bertemu PS Barito untuk menentukan posisi di dalam grup. Pertandingan akan digelar Minggu, 1 Juli di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. (E013)
Dengan kemenangan tersebut, PSIM mengumpulkan enam poin dari dua kali pertandingan di laga delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Pada Selasa (26/6), PSIM menang 2-1 atas PS Sumbawa Barat.
Pada laga itu, gol pembuka kemenangan PSIM Yogyakarta diciptakan oleh bomber andalan Laskar Mataram Emile Linkers pada menit ke 24 melalui tendangan penalti.
Tendangan penalti tersebut harus diulang karena penjaga gawang Persebaya Thomas Ryan Bayu sudah maju terlebih dulu. Hasil tendangan Linkers pun tak mampu ditahan kiper.
Sementara itu, gol kedua PSIM Yogyakarta berawal dari tendangan bebas Lorenzo Rimkus yang tidak disia-sialan oleh Topas Pamungkas. Tenandangan keras Topas pun kembali merobek gawang Persebaya pada menit ke-32.
Sementara itu, satu-satunya gol balasan Persebaya Surabaya pada pertandingan tersebut tercipta pada menit ke-37 melalui penalti.
Pemain PSIM Dulsan Lestaluhu yang menjatuhkan Habib Sukron di dalam kotak penalti mendapat ganjaran kartu kuning. Akibat akumulasi dua kartu kuning, Dulsan pun harus meninggalkan lapangan.
Striker Persebaya Surabaya Anorue Obiora pun dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk memperkecil ketinggalan.
"Setelah harus bermain dengan 10 pemain, pemain tidak menemukan irama pertandingan sehingga di akhir babak pertama dan kedua, permainan sama sekali tidak berkembang," kata Asisten Pelatih PSIM Yogyakarta Maman Durachman.
Maman mengatakan, selama akhir babak pertama dan babak kedua, Persebaya Surabaya terus meningkatkan serangan sehingga pemain PSIM terus tertekan.
"Mental pemain sebenarnya sudah jatuh. Kami hanya bisa bertahan selama sisa waktu pertandingan. Tetapi akhirnya tetap bisa mempertahankan keunggulan," katanya.
Pertandingan antara PSIM melawan Persebaya tersebut kerap diwarnai adu pendapat dengan wasit yang memimpin pertandingan. Kedua tim merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit.
"Kalau soal kepemimpinan wasit, saya tidak akan berkomentar," kata Maman.
Pada pertandingan terakhir, PSIM Yogyakarta akan bertemu PS Barito untuk menentukan posisi di dalam grup. Pertandingan akan digelar Minggu, 1 Juli di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. (E013)
Editor: B Kunto Wibisono
Comments :
Posting Komentar