Ratusan suporter brajamusti menghadiri acara saresehan suporter #2 yang dilaksanakan tadi Minggu (11/4) pukul 10.30 di Wisma PSIM, Baciro Yogyakarta. Acara Saresehan Yang mengambil Tema " Mau dibawa ke arah mana PSIM pada kompetisi tahun depan " ini mengadirkan beberapa nara sumber, diantaranya Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, General Manager PSIM Najib Saleh, Mantan Manager PSIM Ir.Nugroho Swasto, Kosasih dari KONI, Triyandi Mulkhan SH,MM selaku Anggota Komdis PSSI dan Presiden Brajamusti Agung Damar.
Dalam Acara Saresehan tersebut, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto Menghimbau kepada seluruh jajaran Brajamusti untuk berubah menjadi suporter yang modern, atraktif, suportif dan anti anarki. Karena stigma yang muncul di masyarakat sekarang sekarang ini, brajamusti merupakan kelompok massa yang menakutkan dan identik dengan kekerasan. Herry Zudianto menginginkan semua stigma itu untuk dapat dirubah. Beliau berharap, Brajamusti dapat menjadi hiburan baru di masyarakat, baik menjadi hiburan di dalam stadion maupun di luar stadion. Ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, karena brajamusti yang berdiri di lingkungan kota budaya tentu lebih kreatif dalam menciptakan suatu atraksi yang enak ditonton masyarakat dibandingkan dengan kelompok suporter lain.
Kaitannya dengan tim PSIM pada putaran mendatang,sebagian besar suporter brajamusti yang hadir menginginkan agar target PSIM dapat bermain di ISL. Ini tentu saja bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu suatu persiapan yang mantap dan kerjasama yang baik antara suporter dengan managemen tim. Menurut Herry Zudianto suporter dan manajemen adalah ibarat 2 kaki yang harus kompak berjalan, keduanya harus dapat saling mendukung, selain itu PSIM harus membentuk tim yang tangguh dan solid, dengan materi pemain yang selevel dengan pemain ISL.
Namun dalam hal ini yang kendala besar untuk mencapai target tersebut adalah dana. Untuk saat ini PSIM hanya bisa mengandalkan dana dari APBD. Dana APBD pun tentu saja belum bisa mencukupi kalau tidak ada tambahan dari pihak lain. Selama ini pemasukan dari penjualan tiket juga belum bisa diharapkan banyak, pemasukan dari tiket belum bisa maksimal karena masih banyak beberapa oknum penonton yang masuk stadion tanpa membeli tiket. Sumber dana lain yang bisa digali adalah menjaring dana dari pihak sponsor. Menurut Herry Zudianto saat ini PSIM masih kesulitan dalam mencari sponsor, karena banyak pengusaha2 lokal yang enggan menyumbangkan dananya. Hal ini disebabkan sepak bola indonesia pada umumnya dan yogyakarta pada khususnya masih identik dengan kerusuhan. Menurut para pengusaha hal tersebut tidak menguntungkan bagi mereka, karena hal itu justru akan membuat image usaha mereka menjadi tidak bagus. Untuk itu HZ menginginkan Brajamusti harus berubah secepatnya. Harapannya sepak bola jogja dan brajamusti dapat menjadi nontonan baru yang menarik bagi masyarakat umum dan para pengusaha lokal, sehingga mereka mau menjadi sponsor untuk PSIM, sehingga harapan untuk bisa berlaga di ISL tidak hanya menjadi impian belaka.
Mari teman-teman Brajamusti, kita wujudkan semua impian itu, mari kita berikan dukungan yang positif untuk PSIM.
"Tetap Semangat Mendukung PSIM"
Comments :
Posting Komentar